Istilah-istilah hadits mungkin sering kita temui. Tapi mungkin kita kadang bertanya-tanya: "Mengapa harus ada berbagai istilah dalam hadits?". "Mengapa tidak hadits saja?" Jawabannya adalah karena pada mulanya hadits tidak ditulis. Sehingga untuk menjaga menjaga keilmiahan dan keotentikan hadits para ilmuan (ulama) hadits menggolongkan hadits dalam berbagai kelompok hadits. Dari sinilah berbagai istilah hadits muncul.
Ada hadits yang shahih (terpercaya), ada hadits yang daif (lemah) dan ada hadits yang maudu' (palsu).
Karena hadits digunakan sebagai petunjuk hidup oleh ummat muslim, tentunya hadits yang maudu' terntu tidak bisa di jadikan sebagai rujukan.
Di bawah ini kangmoes cantumkan daftar istilah hadits selengkapnya yang kangmoes rangkum dari Buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits karangan Tengku Muhammad Hasby Ashsidiqie dan Software Hadits viewer by Jamal Al-Nasir.
Dan untuk memudahkan anda dalam mempelajarinya, kangmoes sediakan diagram / gambar / poster pengelompokan hadits yang dapat anda download secara gratis di sini:



PENGELOMPOKAN HADITS

A. Menurut sumbernya
1. Hadits Qudsi / Ilahi
Hadits yang isinya berasal dari Alloh sedangkan redaksionalnya (kata-katanya) dari Nabi saw.
Misalnya hadits-hadits yang berawalan dengan "Berkata Alloh SWT...."
2. Hadits Marfu' / Ditinggikian
Hadits yang penceritaannya mengacu secara langsung pada ucapan Nabi saw.
Misalnya hadits-hadits yang berawalan dengan "Berkata Nabi saw...."
3. Hadits Mauquf / Terhenti
Hadits yang penceritaannya mengacu pada sahabat saja.
Misalnya hadits-hadits yang berawalan dengan "Kami diperintahkan untuk ..."
4. Hadits Maqtu' / Terputus
Hadits yang penceritaannya mengacu pada tabiin saja. Tabiin adalah sahabat dari sahabat nabi.

B. Menurut Sanadnya
1. Musnad
Hadits yang sanadnya berkesinambungan sampai pada nabi.
2. Mutassil
Hadits yang sanadnya berkesinambungan sampai berhenti pada nabi atau cuma sampai sahabat saja.
3. Mursal
Hadits yang diriwayatkan oleh tabiin, tapi tidak disebutkan nama sahabat yang meriwayatkannya dari nabi. Sehingga biasanya berbunyi: "Berkata tabiin: Berkata Rasulullah SAW:"
4. Munqati
Hadits yang salah satu nama perawinya hilang.
5. Mu'adal
Hadits yang dua orang nama perawinya hilang.
6. Mu'allaq
Hadits yang semua nama perawinya tidak ada dan langsung mengutip pada perkataan nabi.

C. Menurut jumlah perawi yang terlibat
1. Mutawatir / berturut-turut
adalah hadits yang diriwayatkan oleh begitu banyak orang sehingga tidak terdapat kemungkinan bahwa orang-orang tersebut bersekutu untuk membuat kebohongan terhadap hadits tersebut.
2. Ahad
adalah golongan hadits yang diriwayatkan oleh dua orang atau lebih namun tidak mencapai derajat mutawatir.
a.Masyhur / terkenal
adalah golongan hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari dua orang perawi.
b. Aziz
adalah golongan hadits yang diriwayatkan oleh dua orang saja
c. Gharib / Aneh
adalah hadits yang dalam tahap tertentu dari sanad, hanya ada 1 orang saja yang meriwayatkan


D. Berdasarkan keaslian teks dan sanad
1. Munkar / cacat
Hadit yang diriwayatkan oleh orang yang lemah ingatan dan isinya bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh orang yang lebih kuat ingatannya.
2. Mudraj / disela
Hadits yang terdapat tambahan dari perawinya baik itu di depan, tengah maupun di belakang, sehingga orang yang awam menganggap bahwa tambahan itu termasuk teks hadits aseli.
Dalam buku Ilmu hadits tulisan Muhammad Hasbi Ashshiddieqy disebutkan bahwa menyengaja memberi tambahan pada hadits tidak diperbolehkan. Kecuali untuk sekedar menafsirkan, itupun dengan diberi tanda.

E. Menurut tingkat kepercayaan terhadap perawi dan ingatan perawi
1. Shahih 
Hadits yang hadits yang sambung menyambung sanadnya. Perawi dalam sanad tersebut adil dan kuat dalam hal ingatan. Serta terlepas dari segala keganjilan dan cacat.
Imam Syafii menyatakan beberapa standar hadits yang Shahih antara lain:
a. Bukan hadits mutawatir
b. Semua perawinya merupakan orang yang terpercaya dalam agama
c. Para perawinya mengerti kebenaran terhadap apa yang diriwayatkannya.
d. Para perawinya mengerti apa yang dia riwayatkan.
e. Para perawinya tahu bahwa pengucapan yang berbeda dapat merubah arti dari apa yang diucapkan
f. Para perawinya meriwayatkan hadits secara utuh. Kata demi kata, bukan hanya artinya saja.
2. Hasan / baik
Hadits yang sumbernya jelas dan tidak membingungkan
3. Da'if / lemah
Hadits yang tidak mencapai derajat hasan. Biasanya karena kelemahan dalam hal;
a. Terputusnya sanad
b. Dalam sanad hadits yang berkaitan, terdapat perawi yang mempunyai akhlak yang buruk.
4. Maudu' / Rekayasa atau palsu
Hadits yang bertentangan dengan tuntunan Nabi saw dan dalam sanadnya terdapat perawi yang merupakan pembohong.

Demikian daftar istilah hadits yang kangmoes rangkum. Silakan email kangmoes jika ada kritik dan saran dari pembaca sekalian tentang daftar istilah hadits ini.

Copyright © 2009 - Tips, Trik, Tutorial - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template