Habbatussauda sudah lama dikenal oleh kaum muslimin karena Nabi Muhammad saw secara khusus merekomendasikannya lewat hadits;
"Sesungguhnya di dalam Habbatussauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali kematian"
Kangmoes sendiri sudah lama mengenal dan mengkonsumsi habbatussauda (walaupun tidak secara rutin).
Beberapa hari yang lalu, secara tidak sengaja kangmoes menemukan sebuah produk habbatussauda yang dikemas dalam bentuk menyerupai kopi instan. Habbats Cafe namanya.
Kangmoes adalah penggemar minuman kopi dan teh. Melihat produk semacam ini, kangmoes tertarik membelinya. Terus terang langsung tertarik karena kemasannya.
Seperti yang anda lihat di atas, kemasan produk ini begitu elegan. Dengan desain minimalis dan huruf yang proporsional. Ditambah dengan ilustrasi sederhana, yakni gambar cangkir dan background bunga-bunga habbatussauda, kangmoes merasa yakin bahwa produsennya sungguh-sungguh dalam mebuat produk ini.
Ok, lantas bagaimana rasanya?
Eits tunggu dulu. Mari kita buka dulu kemasannya. Kita tempatkan pada cangir dan kita amati;
Semerbak bau harum menyerupai kopi ginseng namun lebih "ringan". Di dalam serbuk terdapat bintik bintik hitam. Menurut kangmoes itu adalah habbatussaudanya. Sesuai dengan anjuran cara penyajiannya, kangmoes tuangkan air panas sekitar 150cc. Dari pengalaman kangmoes membuat kopi, kalau kita terlalu banyak memasukkan air, rasanya kurang mantap.
Warnanya terlihat menyerupai kopimix dengan campuran kopi tubruk, karena ada butiran-butiran halus berwarna hitam.
Setelah menyeruput kopi tersebut, kangmoes tidak bisa secara pasti mendefinisikan rasanya. Ada rasa seperti susu. Ada rasa seperti ginseng tapi tidak terlalu "keras". Dan ada bau khas habbatussauda. Secara umum, kangmoes mendefinisikannya dengan; lumayan enak.