Mobil kereta adalah bentuk kereta bermesin yang merupakan modifikasi dari sebuah mobil. Beberapa orang mungkin menyebutnya kereta anak, kereta-keretaan, atau sebutan yang lainnya. Tapi, karena mesin ini pasti tidak terdaftar di kantor lalu-lintas (sehingga tidak ada sebutan bakunya) kangmoes lebih suka menyebutnya sebagai mobil kereta alias moker. (Itung-itung biar bisa di plesetkan menjadi MObil KERen)
Di tempat kangmoes, mobil kereta menjadi ladang nafkah bagi sebagian orang. Dengan bermodalkkan sebuah mobil tua yang masih bermesin bagus, seseorang bisa membuat mobil kereta seperti pada foto di bawah ini:
Bagi orang dewasa, mobil kereta seperti ini mungkin tidak begitu menarik. Namun, bagi anak-anak, tentu moker sangat menyenangkan. Makanya kita bisa melihat bahwa orang-orang dewasa yang nongkrong di mobil tersebut kebanyakan membawa serta anaknya. Atau lebih tepatnya anak-anaknya yang membawa serta ibunya.
Dengan membayar seribu rupiah, seseorang sudah bisa di bawa muter-muter keliling kampung sepuasnya (atau sepuas supirnya). Bayangkan jika sekali jalan sebuah moker dapat mengangkut 50orang, maka uang yang mengalir masuk ke kantong penyelenggara hiburan murah ini adalah 50ribu. Jika dalam 1 hari si sopir moker bisa melakukan tour ke 10 kampung. Berarti pendapatan kotor dari moker ini adalah sebesar 500ribu sehari. Dipotong BBM, upah kernet, makan dll, separuhnya berarti Rp 250ribu sehari. Berarti pendapatan juragan moker sekitar:
Rp 250ribu/hari * 30hari = Rp 7,5juta sebulan. Fantastis ternyata.
Katakanlah, tour yang bisa dilakukan si supir moker cuma separuhnya. Pendapatan yang masuk = 7,5juta/bulan / 2 = 3,75juta/bulan. Yah masih lumayanlah....
Tapi sebagaimana bisnis lainnya. Ternyata bisnis moker juga mempunyai beberapa tantangan. Setidaknya dari foto ini kita bisa mengetahui salah satu tantangannya:
Kangmoes jadi berpikir2. Apakah yang menempel plakat itu adalah orang tua yang bosan mendengar rengekan anaknya yang selalu minta uang untuk naik moker? Kangmoes tidak mengkonfirmasi ini ke pak RT di situ. Kangmoes cuman berkata dalam hati:
"Every bussiness has it own tantangan"
Aduh... bahasa english kangmoes kacau lagi :)